GPRS atau General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi
Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon seluler
dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru
yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data
(dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
Sejarah
Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon genggam generasi 1G
dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS. Penemuan GPRS
terus berkembang hingga kemunculan generasi 3G, 3,5G, dan 4G.
Perkembangan teknologi komunikasi
ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja,
kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya.
- Generasi 1G: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
- Generasi 2G: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. 2G merupakan jaringan telekomunikasi seluler yang diluncurkan secara komersial pada GSM di Finlandia oleh Radiolinja pada tahum 1991.
- Time Division Multiple Access (TDMA): membagi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini memungkinkan untuk melayani beberapa panggilan secara sekaligus melakukan pengulangan-pengulangan dalam irisan waktu tertentu yang terdapat dalam satu channel radio.
- Personal Digital Cellular: Cara kerja mirip dengan TDMA, PDC lebih banyak digunakan di negara Jepang.
- iDEN: teknologi berbasis CDMA dengan arsitektur GSM memungkinkan untuk membuka aplikasi Private Mobile Radio dan Push to Talk.
- Digital European Cordless Telephone: teknologi ini berbasis TDMA digunakan untuk keperluan bisnis dalam skala menengah ke atas.
- Personal Handphone Secvice: teknologi ini tidak jauh berbeda dengan DECT, kecepatan transmisinya jauh lebih cepat dan digunakan dalam lingkungan yang lebih luas.
- IS-CDMA: Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi penelponan dengan menggunakan metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakan.
- GSM: teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih delapan di dalam satu channel frekuensi sebesar 200kHz per satuan waktu. Kelebihan dari GSM ini adalah interface yang tinggi bagi para provider dan penggunanya.
- Generasi 3G : digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
- Generasi 3,5G: memungkinkan akses internet yang lebih cepat. Contoh: HSDPA.
- Generasi 4G : merupakan Long Term Evolution (LTE) yakni, evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk dibedakan dengan jelas antara teknologi 3G dan 4 G. Contoh: Wimax Mobile Standard.
Sekilas
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang
menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih
tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan
9,6 kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM.
Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte
yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan
demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi
bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi
dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar
massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini
melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak
menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel
(telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Layanan
bergerak yang kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan
makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting harian. Dari
perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan
berbeagai provider HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, [[notebook]] dan [[handheld computer]]. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
- Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
- Software yang dipergunakan
- Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
Perbedaan GPRS dan WAP
WAP merupakan kependekan dari Wireless Application Protocol adalah teknologi seperti WWW dan merupakan protokol untuk mengakses internet melalui HP, sedangkan GPRS (General Packet Radio Service).
adalah teknologi koneksi yang digunakan oleh HP tersebut menuju jalur
internet. Misalnya, kita menggunakan broadband pada PC yang terkoneksi
ke Speedy.
Komponen Utama
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah:
- GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping.
- SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
- PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
Cara Kerja
SGSN bertugas:
- Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
- Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility)
- Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management)
- SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi frame relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.
GGSN bertugas:
- Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider
- Memutakhirkan informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN.
GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch
adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi
menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah
kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan
bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network)
dengan menggunakan IP seperti 08063464xxx. Karena memungkinkan untuk
pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya
akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD. GPRS
didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan
GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik
ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
Cara Pemasangan
Untuk dapat menggunakan GPRS (khususnya pada handphone yang
mendukung) diperlukan setting terlebih dahulu. Cara setting GPRS
terdapat di masing-masing operator. Setting GPRS di HP dapat dilakukan
dengan otomatis dan manual. Setting GPRS secara otomatis dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS
ke provider yang anda miliki, tarifnya bervariasi antar provider, dan
format pesan yang dikirimkan juga berbeda-beda tergantung dari setiap
provider. Sementara, untuk setting GPRS secara manual HP cukup mengikuti
petunjuk setting default yang terdapat di HP, tanpa perlu
mengubah-ubahnya lagi. Jika ingin memakai HP untuk koneksi Internet dari
PC, anda hanya perlu untuk mengeset GPRS saja, tanpa perlu mengeset WAP ataupun MMS. Tiga hal yang harus diketahui adalah access point name, username, dan password. Selanjutnya, untuk menggunakan GPRS di komputer, dapat menyambungkan handphone yang telah tersetting GPRS itu dengan komputer
yang telah tersetting. Cukup memasukkan angka dialling misalnya
08096470 dan klik tombol dial, maka permintaan kita akan segara
disambungkan. Saat ini, GPRS di Indonesia kalah bersaing dengan
teknologi 2,75G, 3G, 3,5G, dan 4G yang memang pengembangan lebih lanjut
dari GPRS.
Pengembangan Gprs
Generasi 2,75G
Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh
AT&T di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya
EDGE telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini
dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
Generasi 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom,
Korea Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh
KTF dari Korea Selatan dengan teknologi EV-DO. Keberhasilan layanan 3 G
di kedua negara ini disebabkan oleh faktor dukungan pemerintah.
Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada
tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah
Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif
dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah
negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia)
sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001.
Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet Mobile Networks
dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti oleh Verizon Wireless pada
tahun 2003.
Di Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan oleh
Hutchinson Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003. Pada bulan Desember 2007
jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara dan 154 jaringan HSDPA
telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah terhubung
melalui jaringan 3G.
Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum
secara global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas. Adanya
teknologi 3G sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu
hasil perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat
jaringan 2G yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi
yang sama sekali baru. Secara evolusioner, IMT-2000 telah menerapkan
dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke
IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC
(EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000 membangun alokasi spektrum yang
baru terkait tuntutan saluran yang makin luas.
Salah Paham Akan 3G
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G dalam masyarakat umum:
- Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
- Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).
Kelebihan dan kekurangan 3G
- Kelebihan: Perkembangan teknologi pita lebar bergerak menguntungkan baik untuk dunia bisnis, pemerintahan maupun perorangan, karena semakin baru teknologinya semakin besar data yang dapat dikirimkan dalam waktu yang lebih singkat. Jenis data yang dapat dikirimkan juga menjadi lebih beragam, tidak hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar bergerak, dan suara.
- Kekurangan: Disamping harganya lebih mahal, perlu diperhatikan aspek keamanannya dan aspek etika di dalam penggunaan teknologi yang baru. Peran ITU sangat penting di sini.Penyedia jasa layanan pita lebar bergerak harus membangun jaringan baru yang memerlukan investasi yang sangat besar.
Generasi 3,5G
Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan pengiriman data
lebih cepat. Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat jelas pada
kecepatan transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal 384kbps,
sementara pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps.
Generasi 3G dan 3,5G mendukung layanan video call yang memungkinkan penelpon dan penerima saling bertatap muka.
Generasi 4G
Belakangan ini industri nirkabel
mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini
seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi
3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga
sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu
teknolgoi 4G yaitu WiMax
mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada
IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam
keluarga 3G.
International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan
mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi
generasi keempat (4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan penggunaan
IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU harus menambah
pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas 2GHz.
Standar
Telepon Genggam
|
|
0G
|
ARP
|
1G
|
NMT
AMPS
|
2G
|
GSM
iDEN
D-AMPS
cdmaOne
PDC
|
2.5G
|
GPRS
|
2.75G
|
EDGE
|
3G
|
CDMA
W-CDMA
UMTS
FOMA
CDMA2000
TD-SCDMA
|
4G
|
Referensi
- Agusli, Rachmat. 2008. Panduan Koneksi Internet 3G & HSDPA di Handphone & Komputer. Jakarta: Mediakita.
- Kadir, Abdul & Terra Ch, Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
- Turban E, Rainer Jr EK, Potter RE. 2006. Pengantar Teknologi Informasi Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Infotek.
- Bahan Ajar Kuliah Jaringan Telepon oleh Ir. Prima Kristalina, MT. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.