Mereka yang terlalu sering menggunakan earphone dengan suara lebih keras diatas rata-rata, akan terkena dampak pada kesehatan pendengaran. Mungkin akan sulit membedakan suara.
Dr. Hidehiko Okamoto dan Dr. Ryusuke Kakigi dari National Institute Physiological Sciences Jepang. Melakukan studi dari 26 orang dewasa, lalu dibagi 2 group. Satu group mendengarkan musik dengan suara lebih keras, dan group lain memakai volume suara normal.
Ketika di uji, peneliti meminta setiap responden mendengar suara tertentu dari sebuah film. Dan dilakukan pencatatan dengan alat MEG yang mengukur aktivitas otak responden. Hasilnya, mereka yang mendengar suara keras pada earphone akan sulit memisahkan kebisingan di latar belakang film.
Kedua peneliti menyebutkan, bila ingin mengunakan earphone yang baik. Sebaiknya mengunakan teknologi noise cancel, dari pada meningkatkan volume earphone untuk menutup suara di sekitar kita. Atau bersiap kehilangan pendengaran secara permanen. (Ketok.com)
Dr. Hidehiko Okamoto dan Dr. Ryusuke Kakigi dari National Institute Physiological Sciences Jepang. Melakukan studi dari 26 orang dewasa, lalu dibagi 2 group. Satu group mendengarkan musik dengan suara lebih keras, dan group lain memakai volume suara normal.
Ketika di uji, peneliti meminta setiap responden mendengar suara tertentu dari sebuah film. Dan dilakukan pencatatan dengan alat MEG yang mengukur aktivitas otak responden. Hasilnya, mereka yang mendengar suara keras pada earphone akan sulit memisahkan kebisingan di latar belakang film.
Kesimpulan yang didapat, mereka yang mendengar atau menggunakan earphone terlalu kuat, akan memberikan beban pada saraf otak dan pendengaran lebih besar. Hal ini dapat menurunkan kemampuan dalam membedakan suara.
Kedua peneliti menyebutkan, bila ingin mengunakan earphone yang baik. Sebaiknya mengunakan teknologi noise cancel, dari pada meningkatkan volume earphone untuk menutup suara di sekitar kita. Atau bersiap kehilangan pendengaran secara permanen. (Ketok.com)